Breaking News

Minggu, 21 Agustus 2016

Sejarah Desa Pandanrejo



Sejarah Desa Pandanrejo





Tanah di Desa Pandanrejo dibuka pertama kali oleh pendatang dari Kerajaan Mataram yang bernama MBAH GONDOWARSO yang didampingi oleh saudaranya yaitu MBAH GONDOWARI dan abdinya yaitu MBAH SUTEDJO dimana mereka sebenarnya adalah bekas prajurit Mataram.
Hutan yang pertama kali dibabat adalah Ngragi yang sekarang menjadi dusun Ngragi dan sampai meninggal mereka dimakamkan di Dusun itu. Makam ketiga orang tersebut sampai hari ini dikeramatkan dan tiap bulan (jum’at legi ) didatangi para peziarah baik dari dalam Desa maupun luar Desa.
Beberapa keturunannya kemudian tersebar dan membuka hutan ditempat lain. Hutan kedua yang dibabat dan menjadi kampung adalah Jumeneng yang pada saat setelah kemerdekaan diganti nama menjadi Dusun Jemunang, ketiga Dusun Pandansari yang awalnya bernama DENOK yang diambil dari nama keturunan pembabat hutan dan sekarang menjadi ibukota desa Pandanrejo, disebut Pandansari karena lahan-lahan yang kosong dipinggir-pinggir jalan saat itu banyak sekali bertumbuhan secara liar tanaman pandan yaitu sejenis tumbuhan umbi-umbian yang dapat digunakan untuk pewangi makanan, keempat Dusun Ngingrim yang awalnya bernama NGIRIM yang berarti mengantar, maksudnya mengantar hasil panen ke lumbung kampung dulu tiap kampung ada lumbungnya untuk persediaan masa masa peceklik. Dusun ini tahun 1998 dipecah menjadi dua yaitu Dusun Ngingrim dan Dusun Puthukrejo. Disebut Puthukrejo  karena posisinya yang paling tinggi dari dusun lainnya.
Nama Desa Pandanrejo sendiri diambil dari nama Dusun Pandansari yang merupakan krajan atau pusat pemerintahan Desa Pandanrejo sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA PANDANREJO WAGIR